Candu Dan Harapan Semu Judi Online

Candu Dan Harapan Semu Judi Online

Candu Dan Harapan Semu Judi Online
Mimpi untuk merajut hidup bahagia dengan pria yang sudah dipacarinya selama 13 tahun, harus Anna kubur dalam-dalam. Bukan karena sang kekasih terjerat perselingkuhan, tetapi judi online yang kadung jadi candu dan memupuskan harapannya. Anna sendiri, sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan tren judi yang sedang digandrungi banyak orang di Indonesia. Namun, bisa dikatakan dia menjadi korban langsung dari racun judi online.

Semua bermula ketika Anna diajak untuk bertemu dengan keluar besar sang pacar di kampung halaman sicbo online. Dalam perjalanan, sang kekasih melakukan ‘pengakuan dosa’, pengakuan yang benar-benar membuat Anna terkejut. Uang yang selama ini mereka kumpulkan untuk melangsungkan pernikahan, raib. Dari Rp90 juta, sang pacar tinggal menggenggam duit sebesar Rp30 ribu.

“Pas di pertengahan jalan, dia baru bilang kalau ternyata uang itu semuanya habis, sisa Rp30 ribu. Jadi di situ dia enggak megang uang sama sekali,” cerita Anna kepada Validnews, (7/10). Seketika itu juga dia marah besar. Wajar. Namun, Anna masih punya hati. Dalam benaknya, tak ingin perjalanan mereka menjalin kasih belasan tahun menjadi sia-sia belaka. Dia mencoba memaafkan dan memberi kesempatan pacarnya untuk memperbaiki diri. Syaratnya sederhana, tak boleh lagi bermain judi online.

Sayang, janji tinggal janji. Seperti sudah kecanduan, pacarnya lagi-lagi berjudi. Tapi kali ini entah dari mana uang asal yang dipakai untuk bermain judi “slot” tersebut. “Aku kasih kesempatan, aku coba buat perbaiki, menghadapi semuanya bareng-bareng. Tapi ternyata ketahuan lagi dan lagi. Mungkin 3 sampai 4 kali setelah kejadian itu,” terang wanita 26 tahun itu.

Dari situ akhirnya Anna berpikir rasional, benar-benar menutup pintu hatinya, dan menyudahi hubungan. Meski pernikahan sudah di depan mata. Fenomena Judi Online Cerita soal judi memang bukan barang baru lagi di negeri yang katanya agamis ini. Hancurnya kehidupan seseorang karena tergila-gila dengan judi juga sudah teramat banyak beredar sejak dulu. Ya, lagu “judi” dari Rhoma Irama dan Soneta-nya memang bukan sekadar khayalan.

Candu Dan Harapan Judi Online

Sudah sekian lama, judi dengan segala jenisnya beredar baik secara diam-diam maupun terang-terangan beredar di semua lapisan masyarakat. Untuk penjudi kelas atas, mereka umumnya akan menuntaskan hasratnya berjudi dengan pergi ke kasino. Sementara untuk mereka yang berada di kelas menengah ke bawah, sudah lazim dengan beragam jenis permainan judi, mulai dari judi koprok, judi kartu, sabung ayam, judi bola, toto gelap alias togel hingga mesin slot judi atau jackpot dan sebagainya.

Kini, bermunculannya rumah-rumah judi online, seolah jadi mainan baru para penjudi. Seperti diutarakan Sosiolog Universitas Padjadjaran (Unpad) Yusar Muljadji. Menurutnya, judi online yang marak saat ini, tak ubahnya sebuah adaptasi yang terjadi seiring perkembangan teknologi. Jika dulu judi banyak dimainkan secara konvensional alias offline, kini permainan judi dimodifikasi sehingga lebih mudah diakses oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun.

Dengan iming-iming keuntungan yang fantastis, tak sedikit orang yang tertarik untuk ‘mengadu nasib’ dari judi online. “Kesenangan yang ditawarkan judi online ini memang luar biasa. Jangankan judi online, permainan online yang bukan judi pun menyenangkan dan menyebabkan ketagihan (misalkan Candy Crush, Mobile Legend, dll); apalagi dengan iming-iming mendapatkan keuntungan yang besar dari permainan judi tersebut,” kata Yusar kepada Validnews (9/10).

Dion (28), adalah contoh orang yang ketagihan judi online sejak tahun 2018 silam. Menurutnya, kemudahan akses lewat smartphone dengan berbagai pilihan permainan yang ditawarkan, menjadi awal dirinya terjerumus judi online. Berawal dari melihat temannya asyik bermain judi online, Dion pun tergiur. Dia yang kala itu masih berstatus mahasiswa, memberanikan diri untuk melakukan depo (deposit-red), istilah untuk melakukan top up (isi ulang) uang yang dipertaruhkan, lewat rekening temannya.

Rasa gemas dan penasaran pun merasukinya. Dari hari ke hari, Dion semakin larut dalam candu permainan judi online. Diawali top up dengan nominal kecil, sekitar Rp50 ribu, kini dia bisa menghabiskan Rp2-3 juta dalam satu bulan.

“Mungkin sebulan sekitar Rp2-3 juta, paling banyak pernah menang sampai Rp5 juta. Tapi lebih banyak kalahnya. Jika dihitung-hitung memang rugi, tapi enggak sampai jauh banget dari uang yang saya keluarkan,” terang pria yang kini berprofesi sebagai karyawan swasta di Jakarta itu. Sementara Budi (34) yang baru berkecimpung mulai tahun 2022, terang-terangan mengaku tergiur dengan potensi uang instan yang bisa didapat dari bermain judi online. Budi yang berprofesi sebagai Kepala Gudang itu mengaku penasaran setelah melihat temannya yang berhasil menang judi sebesar Rp20 juta. Dari situ, dia mencoba, mulai dengan meminjam akun milik temannya, hingga membuat akun sendiri.

“Memang tertarik karena teman ada yang menang, tapi dipikir-pikir kayaknya enggak mungkin. Tapi pas coba depo Rp100 ribu, terus menang dan balik modal. Meski kalah lagi, tapi uangnya enggak diambil, agar biar bisa main lagi,” terang Budi. Dengan dua alasan yang sedikit berbeda, nyatanya hingga sekarang Dion dan Budi masih setia bergelut mengadu peruntungan di judi online. Padahal, mereka sadar betul, ada dampak buruk yang menghantuinya.

Categories: Blogging